Kalau soal benchmarking...kriteria yang saya lakukan adalah tetap berpegang pada bentuk suatu dimensi yaitu "segitiga sama sisi".
Segitiga sama sisi memiliki "panjang sisi yang sama panjang dan sudut yang sama besar".
Secara bentuk merupakan bentuk yang kuat meski dalam ilmu arsitektur atau ilmu teknik sipil, bentuk dimensi bangunan dengan bentuk tersebut aneh atau bahkan tidak ada.
Namun dalam formula jarak atau formula data...1 pembanding tidak dapat dijadikan acuan.
Yang dapat dijadikan acuan adalah dengan data yang lain, yaitu dengan "jarak antara". kalau angka 2 jarak antaranya adalah 1 dan 3 sehingga angka 2 ada di tengah-tengah...(formulasi sederhana sekali).
Tapi implementasinya "woo....jangan ditanya" ampuh.....lho.
Eko Susilo, S.T, C.FAP, C.RM, C.FLS.. Tidak merasa lebih tahu, tapi tahu itu adalah baik. (Anggota IRMAPA/GRC (Indonesia Risk Management Professional Association-Governance, Risk, & Compliance), Anggota IAMI (Institut Akuntan Manajemen Indonesia, Anggota ISI (Ikatan Surveyor Indonesia) : tulisannya, apa aja dalam Catatanku ini
Friday, February 17, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Komplementari Adjustment....: "eko susilo"
Kata "tidak" mencerminkan kondisi ideal. Meski faktanya tidak demikian Lalu apakah yang menjadi pengendali atau faktor utama ya...
-
Konsepsi : Rasio Pajak dan TKD (dll) dengan Visualisasi Peta Sebuah visualisasi dalam konsep dengan Web Map / GIS untuk sajian data interak...
-
Intinya adalah mengenai : input-proses-output,..nah produk yang dihasilkan lalu ada pertanyaan "outcome" apa?. feedback Ba...
-
Makna suatu nomenklatur di tegaskan atau dibuat norma, dan bukan suatu penafsiran. Ini adalah contoh Undang-undang yang menurut saya baik da...
No comments:
Post a Comment