https://fb.watch/i_KTPOXZ6z/
Eko Susilo, S.T, C.FAP, C.RM, C.FLS.. (akademik dan non akademik- 081535327473) Tidak merasa lebih tahu, tapi berusaha untuk tahu itu adalah baik. Anggota IAI, (Anggota IRMAPA/GRC (Indonesia Risk Management Professional Association-Governance, Risk, & Compliance), Anggota IAMI (Institut Akuntan Manajemen Indonesia, Anggota ISI (Ikatan Surveyor Indonesia) : tulisannya : apa aja dalam Catatanku ini
Networth : 1 periode tahun, utang multiyear di pisah, khan begitu?
Ini saya ada video saya..keren..:)...😀😁😂
Misal :
Kalau rasio harta di tahun 2018 dengan utang di tahun 2019 dengan tahun pinjaman 5 tahun,
maka rasio atas harta hanya dihitung di tahun 2018 dan utang di tahun 2018 saja.
maka penghasilan digabung dengan konsep Kekayaan Bersih adalah dengan mengurangi total aset dengan total kewajiban/hutang, di tahun berjalan saja dan diperhitungkan dengan penghasilan dlaam tahun berjalan.
Mudah....insert field saja
Karena saat terutangnya adalah diterimanya penghasilan,dan tidak ada materialitas di pajak, berapapun nominalnya, maka SPT status KB.
Apa itu materialitas?.
Mengesampingkan batasan jumlah nominal penghasilan.
Ilustrasi : tahun 2022 dengan infromasi terbatas pada.
Jumlah harta tahun 2021 Rp600.000.000
Hutang tahun 2021 Rp0
Penghasilan 1 tahun Rp200.000.000 setahun dari gaji dan sudah dipotong pajak
Memiliki penghasilan lain bersumber dari uang saku SPD dengan jumlah bruto Rp2.000.000 (akumulasi setahun)
Memiliki hutang Rp300.000.000
Membeli rumah Rp400.000.000 dengan metode KPR selama 10 tahun dengan uang muka Rp100.000.000 dengan angsuran Rp2.500.000 per bulan, maka atas penghasilan tersebut .
Harta di tahun 2022 bertambah dari Rp600.000.000 dengan adanya rumah dan harta lainnya yang berjumlah Rp1.050.000 maka :
Networth sampai dengan tahun 2022 adalah :
Rp1.050.000.000-Rp300.000.000=Rp750.000.000 (kekayaan bersih)
Sedangkan untuk tahun 2022 saja Networthnya adalah :
Rp450.000.000-Rp402.000.000=Rp48.000.000
Atas penghasilan di tahun 2022, sehubungan dengan gaji (plus tunjangan dll) dan penghasilan lainnya bersumber dari APBN tersebut "setelah" dihitung terutang pajak Rp300.000 karena di dalam pajak prinsip materialitas berlaku yang artinya berapapun jumlah nominal penghasilan yang diterima dalam perhitungan terutang pajak.
Rasio antara harta di tahun 2022