:::Catatannya The Echo:::

Saturday, February 15, 2025

M Score Identifikasi Potensi Pajak






  1. Tren M-Score → Untuk melihat apakah perusahaan dengan skor tinggi memiliki pola khusus.
  2. Perbandingan Penjualan vs Piutang → Untuk melihat apakah peningkatan kepuasan tidak wajar.
  3. Pendapatan Bersih vs Arus Kas Operasi → Untuk melihat apakah laba meningkat tetapi arus kas stagnan.
  4. Potensi Pajak Terutang → Untuk memperjelas estimasi pajak yang kurang dibayar.

Interpretasi Grafik:

  1. Tren Beneish M-Skor

    • Semua perusahaan memiliki M-Score di atas -2.22 , yang berarti terindikasi manipulasi laporan keuangan .
    • Perusahaan ke-4 memiliki M-Score tertinggi (0.6757) , yang menunjukkan risiko ketidaksesuaian tertinggi .
  2. Perbandingan Penjualan vs Piutang

    • Piutang meningkat signifikan dibandingkan Penjualan , terutama pada perusahaan ke-3, ke-4, dan ke-5.
    • Hal ini bisa menjadi indikasi pengakuan pendapatan yang agresif atau fiktif .
  3. Laba Bersih vs Arus Kas Operasional

    • Pendapatan Bersih jauh lebih tinggi dibandingkan Operasi Arus Kas , yang berarti ada kemungkinan manipulasi akrual .
    • Idealnya, arus kas operasi seharusnya berbanding lurus dengan laba bersih.
  4. Potensi Pajak Terutang

    • Perusahaan ke-4 memiliki potensi pajak tertinggi (132,000) , yang bisa menjadi fokus utama pemeriksaan pajak.

Kesimpulan dan Rekomendasi:

Semua perusahaan dalam dataset memiliki indikasi ketidaksesuaian berdasarkan Beneish M-Score.
Peningkatan perolehan yang lebih besar dari penjualan mengindikasikan potensi pengakuan pendapatan fiktif.
Laba bersih yang lebih tinggi dari arus kas operasi menunjukkan kemungkinan manipulasi akrual.
Total potensi pajak yang bisa dikoreksi: Rp 451,000.

Rekomendasi:

  • Audit lebih lanjut terhadap perusahaan dengan M-Score tertingg

  • Hasil Perhitungan Beneish M-Score dan Deteksi Fraud**

Beneish M-Score dihitung berdasarkan 8 indikator utama. Jika **M-Score > -2.22**, maka perusahaan terindikasi melakukan manipulasi laporan keuangan.

 

Indeks

M-Skor

Indikator Penipuan

Keterangan

0

-1.7203

Terindikasi Tidak Sesuai

M-Score mendekati batas -2.22

1

-1.6135

Terindikasi Tidak Sesuai

M-Score mendekati batas -2.22

2

-0,8879

Terindikasi Tidak Sesuai

M-Score mendekati batas -2.22

3

0,1804

Terindikasi Tidak Sesuai

M-Score mendekati batas -2.22

4

0,6757

Terindikasi Tidak Sesuai

M-Score mendekati batas -2.22

Temuan: 

- Semua perusahaan dalam dataset memiliki M-Score lebih besar dari -2.22, sehingga semuanya terindikasi melakukan manipulasi laporan keuangan.  

- Perusahaan ke-4 (indeks 4) memiliki M-Score tertinggi (0.6757), yang menunjukkan kemungkinan belum sesuai terbesar.  

2. Akun Keuangan yang Berpotensi Bermasalah

Analisis lebih lanjut dilakukan pada akun-akun keuangan utama dari perusahaan yang terindikasi penipuan:

Indeks

Penjualan

Piutang

Margin Kotor

Laba Bersih

Arus Kas Operasional

Potensi Pajak

0

1.000.000

250.000

450.000

250.000

180.000

55000

1

1.200.000

300.000

550.000

300.000

200.000

66.000

2

1.500.000

500.000

700.000

400.000

250.000

88.000

3

1.800.000

800.000

850.000

500.000

300.000

110.000

4

2.000.000

1.000.000

950.000

600.000

350.000

132.000


Temuan Utama:

1. Peningkatan Piutang (Piutang) yang Tidak Wajar  

   - Perusahaan dengan penjualan meningkat, tetapi piutang naik drastis, bisa menunjukkan pengakuan pendapatan fiktif atau agresif.  

   - Misalnya, pada indeks 4, kredit naik hingga 50% dari penjualan (1 juta dari 2 juta).

2. Margin Kotor Tetap Tinggi  

   - Biasanya, saat penjualan meningkat, margin kotor bisa mengalami tekanan karena biaya produksi.  

   - Namun, dalam kasus ini, margin kotor tetap tinggi, yang bisa mengindikasikan perbedaan biaya produksi atau beban pokok penjualan.

3. Pendapatan Bersih yang Meningkat Tajam, tapi Arus Kas Relatif Lebih Rendah  

   - Jika laba bersih naik drastis tetapi arus kas operasi (cash flow ops) tidak naik sebanding, bisa jadi ada manipulasi akrual.  

   - Misalnya, pada indeks 4, laba bersih mencapai 600,000, tetapi arus kas operasi hanya 350,000.

3. Potensi Pajak yang Harus Dibayar

Jika laba yang dimanipulasi dikenakan pajak dengan tarif 22%, berikut potensi pajak yang harus dioperasikan:

Indeks

Laba Bersih (Laba)

Potensi Pajak (22%)

0

250.000

55.000

1

300.000

66.000

2

400.000

88.000

3.

500.000

110.000

4.

600.000

132.000


Total potensi pajak dari seluruh perusahaan: 451.000.  

Jika terbukti manipulasi, maka total pajak yang bisa dikoreksi oleh otoritas pajak mencapai 451 ribu.


4. Kesimpulan dan Rekomendasi

Temuan utama:  

✔ Semua perusahaan dalam dataset ini memiliki indikasi penipuan berdasarkan Beneish M-Score.  

✔ Piutang meningkat signifikan → Bisa menunjukkan pengakuan pendapatan fiktif.  

✔ Laba naik tajam, tapi arus kas tidak sebanding → Indikasi manipulasi akrual.  

✔ Potensi pajak yang bisa dikoreksi: 451 ribu.

Rekomendasi:  

✅ Audit lebih lanjut untuk memastikan tidak ada manipulasi pendapatan atau akrual yang berlebihan.  

✅ Fokus pemeriksaan pada akun piutang dan arus kas operasi.  

✅ Otoritas pajak dapat melakukan investigasi terhadap perusahaan dengan M-Score tertinggi untuk estimasi pajak tambahan.  


 impor panda sebagai pd
def hitung_skor_m(df):
    """
    Menghitung Beneish M-Score dari DataFrame
    """
    DSRI = df['Piutang_Saat Ini'] / df['Penjualan_Saat Ini'] / (df['Piutang_Sebelumnya'] / df['Penjualan_Sebelumnya'])
    GMI = (df['Margin_Kotor_Sebelumnya'] / df['Margin_Kotor_Saat Ini'])
    AQI = ((1 - (df['Aset_Lancar'] - df['PPE_Lancar'] - df['Piutang_Lancar']) / df['Aset_Lancar'])) / \
          ((1 - (df['Aset_Sebelumnya'] - df['PPE_Sebelumnya'] - df['Piutang_Sebelumnya']) / df['Aset_Sebelumnya']))
    SGI = df['Penjualan_Saat Ini'] / df['Penjualan_Sebelumnya']
    DEPI = (df['Penyusutan_Sebelumnya'] / (df['PPE_Sebelumnya'] + 1e-6)) / (df['Penyusutan_Saat Ini'] / (df['PPE_Saat Ini'] + 1e-6))
    SGAI = (df['SGA_Saat Ini'] / df['Penjualan_Saat Ini']) / (df['SGA_Sebelumnya'] / df['Penjualan_Sebelumnya'])
    TATA = (df['Pendapatan_Bersih'] - df['Operasi_Arus_Kas']) / df['Aset_Lancar']
    LVGI = (df['Total_Kewajiban_Lancar'] / df['Total_Aset_Lancar']) / (df['Total_Kewajiban_Sebelumnya'] / df['Total_Aset_Sebelumnya'])
    df['M_Score'] = (-4,84 + (0,92 * DSRI) + (0,528 * GMI) + (0,404 * AQI) + 
                     (0,892 * SGI) + (0,115 * DEPI) - (0,172 * SGAI) + (4,679 * TATA) - (0,327 * LVGI))
    kembali df
def mendeteksi_penipuan(df):
    """
    Menentukan apakah ada indikasi manipulasi berdasarkan M-Score
    """
    df['Indikator_Penipuan'] = df['Skor_M'] > -2,22
    kembali df
def hitung_potensi_pajak(df, tarif_pajak=0,22):
    """
    Menghitung potensi pajak terutang akibat laba penipuan
    """
    df['Potensi_Pendapatan_Penipuan'] = df['Indikator_Penipuan'] * df['Pendapatan_Bersih']
    df['Potensi_Pajak'] = df['Potensi_Pendapatan_Penipuan'] * tarif_pajak
    kembali df
def menganalisis_akun_penipuan(df):
    """
    Analisis potensi penipuan dari masing-masing akun keuangan
    """
    akun_penipuan = df[df['Indikator_Penipuan']]
    analisis = akun_penipuan[['Penjualan_Lancar', 'Piutang_Lancar', 'Margin_Kotor_Lancar', 
                               'Pendapatan_Bersih', 'Arus_Kas_Operasi', 'Potensi_Pajak']]
    analisis pengembalian
# Contoh penggunaan dengan DataFrame dummy yang menunjukkan indikasi penipuan
datanya = {
    'Penjualan_Saat Ini': [1000000, 1200000, 1500000, 1800000, 2000000],
    'Penjualan_Sebelumnya': [900000, 1000000, 1200000, 1500000, 1800000],
    'Piutang_Lancar': [250000, 300000, 500000, 800000, 1000000], #Meningkat signifikan
    'Piutang_Sebelumnya': [140000, 150000, 170000, 190000, 220000],
    'Gross_Margin_Current': [450000, 550000, 700000, 850000, 950000], # Ditekan agar mempengaruhi GMI
    'Margin_Kotor_Sebelumnya': [450000, 500000, 600000, 750000, 900000],
    'Aset_Lancar': [5000000, 5500000, 6000000, 7000000, 8000000],
    'Aset_Sebelumnya': [4800000, 5000000, 5500000, 6000000, 7000000],
    'PPE_Saat Ini': [2000000, 2200000, 2500000, 3000000, 3500000],
    'PPE_Sebelumnya': [1800000, 2000000, 2200000, 2500000, 3000000],
    'Penyusutan_Saat Ini': [100000, 120000, 140000, 160000, 180000],
    'Penyusutan_Sebelumnya': [90000, 100000, 120000, 140000, 160000],
    'SGA_Saat Ini': [100000, 110000, 120000, 140000, 160000],
    'SGA_Sebelumnya': [90000, 100000, 110000, 120000, 140000],
    'Pendapatan_Bersih': [250000, 300000, 400000, 500000, 600000], #Laba meningkat signifikan
    'Operasi_Arus_Kas': [180000, 200000, 250000, 300000, 350000],
    'Total_Kewajiban_Lancar': [3000000, 3200000, 3500000, 4000000, 4500000],
    'Total_Kewajiban_Sebelumnya': [2800000, 3000000, 3200000, 3500000, 4000000],
    'Total_Aset_Lancar': [5000000, 5500000, 6000000, 7000000, 8000000],
    'Total_Aset_Sebelumnya': [4800000, 5000000, 5500000, 6000000, 7000000]
}
df = pd.DataFrame(data)
df = hitung_skor_m(df)
df = deteksi_penipuan(df)
df = hitung_potensi_pajak(df)
analisis_penipuan = analisis_akun_penipuan(df)
cetak(df[['M_Score', 'Indikator_Penipuan', 'Potensi_Pajak']])
cetak(analisis_penipuan)



Thursday, February 13, 2025

TCRS-

Data dummy selama 5 tahun berturut-turut dengan perhitungan Tax Compliance Risk Score (TCRS). Saya akan membuatnya berdasarkan faktor-faktor berikut:

  • ETR (Effective Tax Rate) = Pajak Dibayar / Laba Sebelum Pajak
  • DR (Debt Ratio) = Total Liabilitas / Total Aset
  • VAR (Variabilitas Pendapatan) = Standar deviasi pendapatan dari tahun ke tahun
  • DSI (Days Sales in Inventory) = (Persediaan / HPP) × 365

Saya akan menggunakan bobot W1 = 0.4, W2 = 0.3, W3 = 0.2, W4 = 0.1 untuk menghitung TCRS.

data dummy selama 5 tahun berturut-turut dengan perhitungan Tax Compliance Risk Score (TCRS):


TahunPenjualan (Rp)Laba Bersih (Rp)Pajak Dibayar (Rp)Total Aset (Rp)Total Liabilitas (Rp)ETRDRVARDSITCRS
2020500,000,000100,000,00022,000,0001,000,000,000400,000,0000.220.400.074243.324.56
2021550,000,000120,000,00026,400,0001,050,000,000420,000,0000.220.400.074243.324.56
2022600,000,000110,000,00024,200,0001,100,000,000430,000,0000.220.390.074212.921.51
2023580,000,000130,000,00028,600,0001,150,000,000450,000,0000.220.390.074241.224.34
2024620,000,000125,000,00027,500,0001,200,000,000470,000,0000.220.390.074220.822.29

Interpretasi

  • TCRS tertinggi terjadi di tahun 2020 dan 2021 (24.56), menunjukkan risiko kepatuhan yang lebih tinggi.
  • TCRS terendah di tahun 2022 (21.51), menunjukkan kepatuhan lebih baik.
  • DSI turun di 2022, yang mungkin berarti manajemen persediaan lebih efisien.
  • Debt Ratio (DR) sedikit menurun, menunjukkan perusahaan mengurangi ketergantungan pada utang.

Tren TCRS dari Tahun ke Tahun

Berikut adalah perubahan nilai TCRS dari tahun ke tahun:

TahunTCRS
202024.56
202124.56
202221.51
202324.34
202422.30

TCRS tertinggi terjadi di 2020 & 2021 (24.56), sementara terendah di 2022 (21.51).
TCRS mengalami kenaikan kembali di 2023 (24.34), lalu turun di 2024 (22.30).

Interpretasi: Tahun 2022 menunjukkan kepatuhan pajak lebih baik, sementara tahun 2020, 2021, dan 2023 memiliki risiko kepatuhan lebih tinggi.

Kesimpulan dan Insight Penting

Faktor20202021202220232024Analisis
TCRS24.5624.5621.5124.3422.30Risiko tinggi di 2020, 2021, & 2023. Paling rendah di 2022.
ETR0.220.220.220.220.22Stabil, tidak ada indikasi penghindaran pajak.
DR0.400.400.390.390.39Utang lebih tinggi di 2020 & 2021.
VAR0.0740.0740.0740.0740.074Pendapatan stabil, tidak ada fluktuasi besar.
DSI243.3243.3212.9241.2220.8DSI lebih rendah di 2022, meningkatkan kepatuhan pajak.


M-Score : Professor Messod Beneish : Mendeteksi kemungkinan manipulasi laporan keuangan

Contoh Laporan Keuangan Usaha "Apa Saja"

Laporan Laba Rugi

KeteranganApa (Rp)Saja (Rp)
Penjualan500,000,000700,000,000
Harga Pokok Penjualan (HPP)300,000,000400,000,000
Laba Kotor200,000,000300,000,000
Beban Operasional50,000,00070,000,000
Laba Operasional150,000,000230,000,000
Pajak (10%)15,000,00023,000,000
Laba Bersih135,000,000207,000,000

Laporan Neraca

KeteranganApa (Rp)Saja (Rp))
Aset Lancar200,000,000300,000,000
Aset Tetap500,000,000700,000,000
Total Aset700,000,0001,000,000,000
Liabilitas200,000,000300,000,000
Ekuitas500,000,000700,000,000
Total Liabilitas dan Ekuitas700,000,0001,000,000,000

Perhitungan Fraud dengan Model Beneish M-Score

Model Beneish M-Score digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya manipulasi laporan keuangan. Berikut adalah rumus dan contoh perhitungannya:

Rumus Beneish M-Score

MScore=4.84+(0.92×DSRI)+(0.528×GMI)+(0.404×AQI)+(0.892×SGI)+(0.115×DEPI)+(0.172×SGAI)+(4.679×TATA)+(0.327×LVGI)

Indikator dan Perhitungan

  1. Days Sales in Receivable Index (DSRI):

    DSRI=Account Receivablest/SalestAccount Receivablest1/Salest1
  2. Gross Margin Index (GMI):

    GMI=(Salest1COGSt1)/Salest1(SalestCOGSt)/Salest
  3. Asset Quality Index (AQI):

    AQI=1(Current Assetst+Net Fixed Assetst)/Total Assetst1(Current Assetst1+Net Fixed Assetst1)/Total Assetst1
  4. Sales Growth Index (SGI):

    SGI=SalestSalest1
  5. Depreciation Index (DEPI):

    DEPI=Depreciation Expenset1/(Depreciation Expenset1+Net PPEt1)Depreciation Expenset/(Depreciation Expenset+Net PPEt)
  6. Sales, General and Administrative Expenses Index (SGAI):

    SGAI = \frac{\text{SG&A Expenses}_t / \text{Sales}_t}{\text{SG&A Expenses}_{t-1} / \text{Sales}_{t-1}}
  7. Leverage Index (LVGI):

    LVGI=(Long Term Debtt+Current Liabilitiest)/Total Assetst(Long Term Debtt1+Current Liabilitiest1)/Total Assetst1
  8. Total Accruals to Total Assets (TATA):

    TATA=(Working CapitaltWorking Capitalt1)(CashtCasht1)+(Income Tax PayabletIncome Tax Payablet1)+(Current Maturities of Long Term DebttCurrent Maturities of Long Term Debtt1)Depreciation ExpensetTotal Assetst

Contoh Perhitungan

Misalkan kita memiliki data berikut:

  • Account Receivables: Rp 50,000,000 (tahun ini), Rp 45,000,000 (tahun lalu)
  • Sales: Rp 1,200,000,000 (tahun ini), Rp 1,000,000,000 (tahun lalu)
  • COGS: Rp 800,000,000 (tahun ini), Rp 700,000,000 (tahun lalu)
  • Current Assets: Rp 300,000,000 (tahun ini), Rp 250,000,000 (tahun lalu)
  • Net Fixed Assets: Rp 500,000,000 (tahun ini), Rp 450,000,000 (tahun lalu)
  • Total Assets: Rp 1,000,000,000 (tahun ini), Rp 900,000,000 (tahun lalu)
  • Depreciation Expense: Rp 50,000,000 (tahun ini), Rp 45,000,000 (tahun lalu)
  • SG&A Expenses: Rp 100,000,000 (tahun ini), Rp 90,000,000 (tahun lalu)
  • Long Term Debt: Rp 200,000,000 (tahun ini), Rp 180,000,000 (tahun lalu)
  • Current Liabilities: Rp 150,000,000 (tahun ini), Rp 130,000,000 (tahun lalu)
  • Working Capital: Rp 100,000,000 (tahun ini), Rp 90,000,000 (tahun lalu)
  • Cash: Rp 50,000,000 (tahun ini), Rp 45,000,000 (tahun lalu)
  • Income Tax Payable: Rp 20,000,000 (tahun ini), Rp 18,000,000 (tahun lalu)
  • Current Maturities of Long Term Debt: Rp 10,000,000 (tahun ini), Rp 9,000,000 (tahun lalu)

Menggunakan data ini, kita dapat menghitung masing-masing indeks dan kemudian menghitung M-Score untuk mendeteksi kemungkinan adanya fraud.

Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah hasil perhitungan M-Score menggunakan Model Beneish:

Indikator dan Perhitungan

  1. Days Sales in Receivable Index (DSRI):

    DSRI=50,000,0001,200,000,00045,000,0001,000,000,000=0.9259
  2. Gross Margin Index (GMI):

    GMI=1,000,000,000700,000,0001,000,000,0001,200,000,000800,000,0001,200,000,000=1.0417
  3. Asset Quality Index (AQI):

    AQI=1300,000,000+500,000,0001,000,000,0001250,000,000+450,000,000900,000,000=1.1111
  4. Sales Growth Index (SGI):

    SGI=1,200,000,0001,000,000,000=1.2
  5. Depreciation Index (DEPI):

    DEPI=45,000,00045,000,000+450,000,00050,000,00050,000,000+500,000,000=1.0
  6. Sales, General and Administrative Expenses Index (SGAI):

    SGAI=100,000,0001,200,000,00090,000,0001,000,000,000=0.9259
  7. Leverage Index (LVGI):

    LVGI=200,000,000+150,000,0001,000,000,000180,000,000+130,000,000900,000,000=1.0
  8. Total Accruals to Total Assets (TATA):

    TATA=(100,000,00090,000,000)(50,000,00045,000,000)+(20,000,00018,000,000)+(10,000,0009,000,000)50,000,0001,000,000,000=0.065

Perhitungan M-Score

MScore=4.84+(0.92×0.9259)+(0.528×1.0417)+(0.404×1.1111)+(0.892×1.2)+(0.115×1.0)(0.172×0.9259)+(4.679×0.065)(0.327×1.0)

Setelah menghitung, nilai M-Score yang diperoleh adalah:

MScore=2.652

Interpretasi

  • M-Score < -2.22: Tidak ada indikasi kuat adanya manipulasi laporan keuangan.
  • M-Score > -2.22: Ada indikasi kuat adanya manipulasi laporan keuangan.

Dengan M-Score sebesar -2.652, tidak ada indikasi kuat bahwa laporan keuangan telah dimanipulasi.


Opini : Menegaskan Keabsahan Dokumen Resmi Negara dengan Istilah "Departemen" pada Periode Transisi 2002–2010

OPINI  Judul: Menegaskan Keabsahan Dokumen Resmi Negara dengan Istilah "Departemen" pada Periode Transisi 2002–2010 Oleh: Eko ...