2 Penyajian Rasio Keuangan : Tujuan Komersial dan Tujuan Fiskal.
Karena ada koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif, tentu akan memberikan hasil berbeda.
Laporan keuangan komersial yang lebih sering digunakan untuk menghitung rasio keuangan.
Mengapa laporan keuangan komersial?
* Standarisasi: Laporan keuangan komersial disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah diakui secara umum. Standarisasi ini memungkinkan pelaporan kinerja antar perusahaan dan memudahkan analisis.
* Kelengkapan informasi: Laporan keuangan komersial menyajikan informasi yang lebih lengkap dan rinci dibandingkan laporan keuangan fiskal. Informasi ini sangat penting untuk menghitung berbagai jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menyiarkan berbagai aspek kinerja perusahaan.
* Tujuan penggunaan: Rasio keuangan umumnya digunakan oleh berbagai pihak seperti investor, kreditur, manajemen, dan analis untuk menghasilkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Laporan keuangan komersial memberikan data yang lebih relevan untuk tujuan ini.
Laporan keuangan fiskal lebih fokus pada perhitungan pajak. Meskipun laporan ini juga berisi informasi keuangan, namun penyajiannya disesuaikan dengan ketentuan perpajakan dan tidak selalu optimal untuk analisis keuangan.
Kapan laporan keuangan fiskal digunakan untuk menghitung rasio?
Dalam beberapa kasus, laporan keuangan fiskal mungkin digunakan untuk menghitung rasio tertentu, terutama jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dalam laporan keuangan komersial. Namun, hasil analisis yang diperoleh dari laporan keuangan fiskal mungkin tidak sebanding dengan hasil analisis yang diperoleh dari laporan keuangan komersial.
Kesimpulan
Secara umum, laporan keuangan komersial adalah dasar yang lebih baik untuk menghitung rasio keuangan karena keseragaman, kelengkapan informasi, dan relevansi dengan tujuan analisis keuangan.
No comments:
Post a Comment