:::Catatannya The Echo:::: Metode Range : Analisis : Cara Sederhana Menilai Kesehatan Keuangan Industri dan Perdagangan

Friday, August 08, 2025

Metode Range : Analisis : Cara Sederhana Menilai Kesehatan Keuangan Industri dan Perdagangan


Metode Range: Cara Sederhana Menilai Kesehatan Keuangan Industri dan Perdagangan

Kunci : 1 produk bisa sama NPM nya namun 1 unsur biaya pembeda maka beda NPM nya apalagi 2 produk.
Catatan : auditor dalam pengertian peneliti atau pemeriksa atau auditor pada umumnya. Pengertian auditor untuk akomodir istilah di buku sumber karena jabatan dan fungsi dapat berbeda.

Oleh: Eko Susilo, S.T., M.A.P.
Email: eko.susilo@gmail.com


Pendahuluan

Garis Atas (Rentang Ideal)Menunjukkan rentang NPM yang dianggap wajar, yaitu dari 6% hingga 8%. Ini adalah acuan utama dalam analisis.  

Tiga Kolom Analisis:  

  1. Kolom Kiri (NPM < 6%): Jika hasil NPM berada di bawah batas wajar (misalnya 5.9%), ini akan memicu "Notifikasi" dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
  2. Kolom Tengah (NPM 6% - 8%): Jika hasil NPM berada di dalam rentang yang ditentukan, dianggap "Diterima (Wajar)". Contohnya adalah 6.7% atau 7.5%.
  3. Kolom Kanan (NPM > 8%): Jika hasil NPM berada di atas batas wajar (misalnya 8.5%), ini tidak langsung dianggap kecurangan. Hasil ini akan dicatat sebagai "Diterima ", artinya persentase tinggi tersebut bisa diterima setelah diuji kewajarannya.

Penerapan bisa terletak pada posisi apapun, existensi tidak terkecuali bukan auditor (Pemeriksa) pun dapat diterapkan. Analis Pajak dan posisi apapun terkait teknis perpajakan. Ini merupakan cluster dari penggunaan analisa dengan Metode Range.
Mudahnya begini :
Analisa NPM dari suatu entitas dalam Lapkeu adalah 7%.  RANGENYA 6% S.D 8%.
Kalau ada entitas dengan margin error 1 % maka angka 6.7% s.d 6.9 % , diterima, 
Batas atas 8%.
Maka jika berada di batas atas, tidak diuji pada fraudnya tapi kewajaran anomalinya pada bagian ketidakwajaran lainnya artinya persentase diatas 8% dapat diterima.
Jika 5.9 % atau 5.8% maka udah jelas masuk ke "notifikasi".
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Banyak pelaku usaha di sektor industri maupun perdagangan di Indonesia telah mampu menyusun laporan keuangan. Namun, pertanyaan yang sering kali belum terjawab adalah: apakah keuangan usaha mereka benar-benar sehat?.  Di sinilah analisis rasio keuangan dengan metode range hadir sebagai solusi. Meski sederhana, metode ini digunakan oleh auditor, analis, dan lembaga keuangan di seluruh dunia, serta diakui dalam standar audit internasional ISA 520 (Analytical Procedures) (IAASB, 2018, p. 574).


Landasan Teori : 

Analisis rasio keuangan adalah metode untuk menilai kinerja keuangan dengan membandingkan elemen-elemen laporan keuangan agar menghasilkan indikator yang bermakna (Kieso, Weygandt, & Warfield, 2020, p. 224).  

Metode range adalah penerapan analisis rasio dengan pendekatan batas atas dan bawah yang dianggap wajar atau sehat menurut praktik industri atau perdagangan. Konsep ini berakar dari benchmarking—membandingkan hasil usaha dengan standar industri yang bertujuan:

  1. Mengukur kesehatan keuangan secara objektif.

  2. Mengidentifikasi potensi risiko seperti likuiditas rendah, leverage berlebih, atau margin keuntungan tidak normal.

  3. Memberikan peringatan dini sebelum masalah keuangan menjadi serius.

Standar ISA 520 menyebutkan bahwa auditor wajib menggunakan prosedur analitis, termasuk membandingkan data keuangan dengan rata-rata industri dan tren historis, sebagai bagian dari penilaian kewajaran laporan keuangan (IAASB, 2018, p. 574–575).

Kutipan :

Menurut ISA 520, auditor wajib menggunakan prosedur analitis untuk menilai kewajaran laporan keuangan dengan membandingkan informasi dengan data historis dan rata-rata industri (paragraf 3; “Objectives”)

Kieso et al. menekankan pentingnya analisis rasio dalam menilai kesehatan keuangan dan kestabilan laporan (lihat edisi Intermediate Accounting ke-17, diskusi konsep rasio—sekitar halaman 224)

Brigham dan Ehrhardt (edisi terbaru) menjelaskan bahwa “profit margin on sales” mencerminkan efisiensi operasional, dihitung sebagai laba bersih dibagi penjualan, dengan tolok ukur industri sebagai pembanding (lihat bagian “Profit Margin on Sales”) 


Penerapan pada Industri dan Perdagangan

Baik pada sektor industri (misalnya manufaktur, pengolahan makanan, tekstil) maupun perdagangan (ritel, distribusi, e-commerce), Metode Range dapat digunakan untuk:

  • Industri: Mengevaluasi efisiensi produksi, struktur modal, dan margin keuntungan dari penjualan produk (Brigham & Ehrhardt, 2019, p. 146).

  • Perdagangan: Memeriksa perputaran persediaan, efisiensi penggunaan modal kerja, dan tingkat keuntungan dari penjualan barang dagang (Brigham & Ehrhardt, 2019, p. 332).


Contoh Analisis : Data perusahaan industri pengolahan:

  • Aset lancar: Rp 20.000.000.000

    Kewajiban lancar: Rp 10.000.000.000

    Total utang: Rp 30.000.000.000

    Ekuitas: Rp 20.000.000.000

    Laba bersih: Rp 4.000.000.000

    Penjualan bersih: Rp 50.000.000.000

HASIL ANALISA RASIO : 

Rasio Rumus Hasil Range Ideal (Industri & Perdagangan) Penilaian
Current Ratio 20M / 10M = 2,0 1,5 – 2,5 Sehat
Debt to Equity 30M / 20M = 1,5 0,5 – 2,0 Normal
Net Profit Margin 4M / 50M = 8% 5% – 15% Baik
ROE 4M / 20M = 20% 10% – 20% Efisien

Pada sektor perdagangan, Current Ratio di bawah 1,2 biasanya menjadi tanda likuiditas rendah, sedangkan Net Profit Margin di bawah 3% sering menunjukkan masalah efisiensi atau persaingan harga yang ketat (Brigham & Ehrhardt, 2019, p. 334).


Kegunaan dan Keunggulan

Praktis: Bisa digunakan pelaku usaha tanpa latar belakang akuntansi mendalam.
Fleksibel: Berlaku untuk industri maupun perdagangan.
Deteksi dini: Memberi sinyal cepat risiko keuangan.
Standar global: Selaras dengan ISA 520 dan praktik benchmarking internasional.


Kesimpulan

Metode range adalah alat sederhana namun efektif untuk menilai kesehatan keuangan industri maupun perdagangan. Dengan pendekatan ini, pelaku usaha dapat menjaga stabilitas, mengantisipasi risiko, dan meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun global.


Daftar Pustaka

  • Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. (2019). Financial Management: Theory & Practice (16th ed., pp. 146, 332–334). Cengage Learning.

  • IAASB. (2018). International Standard on Auditing (ISA) 520: Analytical Procedures (pp. 574–575). International Federation of Accountants.

  • Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2020). Intermediate Accounting (17th ed., p. 224). Wiley.



No comments:

Pertanyaan dengan Bagaimana

Kalau pettanyaan "kenapa" itu kausalitas dan bisa menimbulkan efek pidana dan perdata pada akhirmya bagi yang membuat dokumen, it...