Perhitungan harga transfer pricing menggunakan berbagai metode dan mempertimbangkan faktor Geospatial Accounting (GA) dan Activity-Based Costing (ABC) berdasarkan teori yang mendasarinya:
Tahun 1 vs Tahun 2
Perbandingan harga transfer pricing antara dua tahun laporan keuangan menggunakan empat metode yang berbeda:
Metode | Tahun 1 (Rp) | Tahun 2 (Rp) |
---|---|---|
CUP (Comparable Uncontrolled Price) | 1.557.000 | 1.632.000 |
TNMM (Transactional Net Margin Method) | 2.044.500 | 2.163.000 |
Cost Plus | 1.220.000 | 1.280.000 |
RPM (Resale Price Method) | 1.837.500 | 1.923.000 |
Analisis Kenaikan Harga Transfer Pricing:
- Semua metode menunjukkan harga transfer yang lebih tinggi pada Tahun 2 dibandingkan Tahun 1.
- Faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan harga termasuk:
- Kenaikan biaya produksi dan biaya aktivitas: Biaya untuk produksi, transportasi, dan penyimpanan mungkin meningkat pada Tahun 2.
- Perubahan harga jual di pasar terbuka: Pasar terbuka mungkin mengalami inflasi atau perubahan dalam penawaran dan permintaan.
- Perubahan diskon dan markup: Penyesuaian pada margin atau markup dapat memengaruhi harga transfer.
Contoh Perhitungan Harga Transfer Pricing untuk Tahun 2
Berikut adalah contoh detil perhitungan harga transfer untuk masing-masing metode yang melibatkan GA dan ABC:
1. Metode CUP (Comparable Uncontrolled Price)
Langkah-langkah perhitungan:
- Harga Jual di Pasar Terbuka: Rp 1.400.000
- Geospatial Accounting (GA): 10% (untuk biaya transportasi dan penyimpanan)
- Biaya Transportasi: Rp 60.000
- Biaya Penyimpanan: Rp 25.000
- Total GA: Rp 85.000
- Activity-Based Costing (ABC): 15% (biaya aktivitas)
- Biaya Aktivitas: Rp 175.000
Rumus:
2. Metode TNMM (Transactional Net Margin Method)
Langkah-langkah perhitungan:
- Harga Jual di Pasar Terbuka: Rp 1.400.000
- Margin Neto Transaksi: 25% (margin neto pada transaksi)
- Margin Neto: Rp 350.000
- Geospatial Accounting (GA): 10%
- Total GA: Rp 85.000
- Activity-Based Costing (ABC): 15%
- Biaya Aktivitas: Rp 175.000
Rumus:
3. Metode Cost Plus
Langkah-langkah perhitungan:
- Biaya Produksi: Rp 900.000
- Markup: 25%
- Markup: Rp 225.000
- Geospatial Accounting (GA): 10%
- Total GA: Rp 85.000
- Activity-Based Costing (ABC): 15%
- Biaya Aktivitas: Rp 175.000
Rumus:
4. Metode RPM (Resale Price Method)
Langkah-langkah perhitungan:
- Harga Jual di Tingkat Penjualan Ulang: Rp 1.600.000
- Diskon: 10%
- Diskon: Rp 160.000
- Geospatial Accounting (GA): 10%
Untuk perhitungan lengkapnya, kita perlu memperhitungkan faktor GA dan ABC yang diintegrasikan dengan harga jual setelah diskon.
Dasar Teori yang Mendasari Rumus
- Geospatial Accounting (GA): Konsep ini dikembangkan oleh Dr. Robert Mugerauer dan Dr. Martin Kornberger. GA memasukkan faktor-faktor geospasial dalam perhitungan akuntansi untuk mencakup biaya transportasi dan penyimpanan yang dipengaruhi oleh lokasi geografis.
- Activity-Based Costing (ABC): Teori ini dikembangkan oleh Dr. Robert Kaplan dan Dr. Robin Cooper, yang memperkenalkan metode alokasi biaya berdasarkan aktivitas yang terjadi selama proses produksi dan distribusi.
- Transfer Pricing: Diperkenalkan oleh Dr. Paul Samuelson dan Dr. William Nordhaus, dengan menggabungkan prinsip ekonomi internasional untuk menentukan harga yang tepat antar perusahaan yang terkait.
No comments:
Post a Comment