"...Janganlah sekali -kali memaksaku untuk memilih serta kemerdekaan berserikat dan berkumpul...dengan dalih ataupun tanpa dalih"...
Eko Susilo
Eko Susilo, S.T, C.FAP, C.RM, C.FLS.. (akademik dan non akademik- 081535327473) Tidak merasa lebih tahu, tapi berusaha untuk tahu itu adalah baik. Anggota IAI, (Anggota IRMAPA/GRC (Indonesia Risk Management Professional Association-Governance, Risk, & Compliance), Anggota IAMI (Institut Akuntan Manajemen Indonesia, Anggota ISI (Ikatan Surveyor Indonesia) : tulisannya : apa aja dalam Catatanku ini
"...Janganlah sekali -kali memaksaku untuk memilih serta kemerdekaan berserikat dan berkumpul...dengan dalih ataupun tanpa dalih"...
Eko Susilo
Layak dipuji atau dihargai itu beda dengan karena senang dipuji maka dipujilah dia.
Orang yang senang dipuji itu cenderung "mau memang sendiri".
Ada 3 yaitu penjilat, pejuang dan netral
Penjilat ya kerjanya menjilat, Pejuang ya dengan berjuang, Netral dalam artian kesana ikut kesini ikut yang penting menguntungkan
"Republik Ini dibangun atau berdiri dengan gerakan atau adanya pergerakan kaum idealis..Jagalah idealisme dengan baik agar negeri ini baik dan berkembang lebih baik lagi.Bukan oleh oportunisme.
Merdeka".
Tax dan Harga Barang atau Jasa
Y =aX + C,
Salah satu ciri orang berhati busuk adalah : menaikkkan atau memuji seseorang di lain waktu namun merendahkan orang lain dalam waktu berlainan.
Kedua : dulu berkerumun ibarat ada gula ada ada semut atau penjilat, namun pada saat susah, siapakah yang peduli pada orang yang susah tersebut?.
https://hot.detik.com/music/d-6188064/kata-bimbim-slank-soal-film-dan-lagu-jadi-jaminan-utang-ke-bank
Sambatan adalah kegiatan gotong royong yang sering dilakukan di daerah-daerah pedesaan yang ada di berbagai wilayah di Jawa Tengah,Jawa Timur dan D.I.Yogyakarta. Sambatan sering dilaksanakan ketika ada warga yang akan membangun rumah. Kegiatan ini biasanya dikerjakan pada proses pendirian tiang penyangga genteng rumah atau biasa disebut dengan kuda-kuda. Kegiatan pendirian kayu penyangga/penopang genteng ini disebut dengan "ngedekne omah" dalam bahasa jawa.
Sambatan biasanya diikuti oleh seluruh warga yang berada dalam suatu area atau lingkungan tertentu. Biasanya orang yang diminta ikut sambatan adalah orang-orang yang masih dalam satu RT atau mungkin satu Dusun. Orang yang hadir pada waktu sambatan dimintai bantuan tenaga nya untuk mengangkat "kuda-kuda" yang biasanya diawali dengan genduri terlebih dahulu. Setiap orang yang mengikuti sambatan tidak mendapatkan bayaran sama sekali. Tenaga yang mereka keluarkan hanya akan dibalas dengan pemberian konsumsi atau makan bersama setelah kegiatan itu selesai. (wikipedia)
Niat itu baik tapi gangguannya yang kadang dipertanyakan?.
Masalahmu opo karo aku?,apakah engkau memiliki kejahatan menurun dari orang tuamu atau lingkunganmu?.
-catatan ringan eko susilo-
Terusno Lek Mu Makaryo, Ojo Mikir Negoro. Mikiro Negoro, Ojo Mung Mikir Awake Dhewe
Selamat Hari Pajak, 14 Juli
ke 77
Saya akan menulis adagium yaitu :
“no taxation without participation"="tidak ada pajak tanpa partisipasi"
dan
"no participation without tax" = "Tidak ada partisipasi tanpa pajak"
Terusno Lek Mu Makaryo, Ojo Mikir Negoro
Blood is Not Taxable : I Want It.
Ketentuan yang pernah diatur adalah sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan : 684/KMK.03/2001 tentang Pajak Pertambahan Nilai tidak Dipungut atas Impor Kantong Darah, Reagensia Uji Saring Darah dan Sarana Transfusi Darah Lainnya oleh Palang Merah Indonesia.
Dalam pengaturannya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) yaitu :
"Pajak Pertambahan Nilai yang terutang tidak dipungut atas impor Kantong Darah, Reagensia Uji Saring Darah Dan Sarana Transfusi Darah Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, sepanjang atas impor tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan Pabean dibebaskan dari Bea Masuk". Bahwa ketentuan tersebut belum pernah dilakukan perubahan sejak tahun 2001 dan ketentuan dalam bea masuk merupakan kriteria bahan terapi manusia, pengelompokan darah, dan bahan penjenisan jaringan. Bahan terapi manusia, pengelompokan darah dan bahan penjenisan jaringan adalah:
Tentu akan menjadi lain jika ketentuan tersebut diatur dalam BKP yang dikecualikan atau merupakan BKP yang dibebaskan dari pengenaan PPN. Bagaimana dengan penyerahan di Wilayah Indonesia?. Tetapi tentunya terdapat Barang yang secara nyata memang barang yang Tidak Dapat (Perlu) Dipajaki, dari manakah sudut pandangnya?. Saya melihatnya dari sudut pandang, ,memang terdapat barang komoditas namun merupakan kebutuhan esensial yang melekat pada diri manusia, seperti kebutuhan akan darah baik untuk tujuan medis ataukah keperluan penelitian di laboratorium. Contoh data yang saya telusuri di media google, saya ketahui dari halaman website https://www.exportgenius.in/import-data/indonesia/hs-code-3002.php atau ketika saya melihat daftar dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). Bahwa importir atas darah dilakukan oleh pengusaha. Bagaimana suatu komoditas menjadi pembeda atas kebutuhan. Kebutuhan sebagaimana diketahui merupakan suatu hal yang harus dibeli, tidak tergantikan, tanpa pertimbangan, atau penting dan darurat. Barang Komoditas yang tidak diatur secara khusus di UU namun diatur dalam peraturan pelaksanaan namun tidak dikecualikan dan tidak juga diatur sebaiknya diatur lebih lanjut dalam suatu pasal khusus, yang kalau saya menyebutnya dengan "Brang yang tidak Dipajaki" atau "Barang Komoditas Yang Tidak termasuk dalam Barang Kena Pajak" atau "Pengecualian Komoditas Sebagai Objek Pajak". Ini tentunya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai barang-barang apa saja yang disebut dengan barang komoditas sesuai dengan kode HS-nya. |
Sebenarnya Yang Bergerak dan berkendali?...US ?. Who is US?.
Ask the "self".
"kalau engkau punya masalah dengan orang lain, dan orang yang berkaitan, marahlah sama orang lain tersebut bukan sama orang yang berkaitan baik di masa kini atau masa lalumu"
"Jangan marah atau dendam sama orang yang berkaitan karena di masa kini orang tersebut belum tentu ada masalah dengan dirimu"
Minta maaflah pada orang yang bermasalah denganmu jangan menitif maaf ke orang lain.
_catatan ringan eko susilo_
Apakah arti berkah?.
Berkah adalah :
Menurut KBBI : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata berkah adalah karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia. Arti lainnya dari berkah adalah berkat.
Makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.
"mencari berkah", bermaksud mencari kebaikan atau tambahan kebaikan, baik kebaikan berupa bertambahnya harta, rezeki, maupun berupa kesehatan, ilmu, dan amal kebaikan (pahala).
https://keepcalms.com/p/keep-calm-and-jangan-nyontek-2/
Semestinya :...?
kalau di UU diamanatkan dengan PP, lalu PP-nya tidak segera terbit, maka tidak diperlukan adanya peraturan di bawah PP, kecuali yang tidak mengatur mengenai norma dalam UU.
Seperti pelaksanaan teknisnya dan bukan soal norma yang harus diatur dengan PP sebagaimana diamanatkan dalam UU.
Definisi atau Makna?.
Lebih ke makna ataukah ke definisi terlebih dahulu?.
kalau makna tanpa definisi apakah bisa dipahami, disepakati atau di laksanakan?.
Kenapa bukan definisi terlebih dahulu lalu ke makna?.
ataukah suatu makna itu enggak perlu definisi?.
kalau saya diperlukan "glosarium" jika ada defnisi berbeda namun makna atau maksudnya sama.
Jadi begitu ya.
Apakah glosarium itu?.
Glosarium adalah suatu daftar alfabetis istilah dalam suatu ranah pengetahuan tertentu yang dilengkapi dengan definisi untuk istilah-istilah tersebut.
Ilmu itu soal kebijaksanaan dan kehormatan dan bukan permainan
Kontinue, diskontinue, pembatasan range, batasan tahun misalnya.
Akan selalu ada yang saya sebut dengan "kausa data" baik before atau after untuk dibandingkan.
Jadi itulah teoremanya, akan selalu ada kausa data sebelum dan sesudab data acuan. Tidak ada diskontuinitas mutlak dalam keterkaitan berbasis akrual.
Teoremaku
بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Bumi ini milik siapa?
Bumi ini dikuasai siapa?.
Indonesia ini milik siapa?.
Indonesia ini dikuasai siapa?.
Kementerian ini milik siapa?.
Kementerian ini dikuasai siapa?.
Direktorat ini milik siapa?.
Direktorat ini dikuasai siapa?.
Kantor Wilayah ini milik siapa?.
Kantor Wilayah ini dikuasai siapa?.
Bidang ini milik siapa?.
Bidang ini dikuasai siapa?.
Seksi ini milik siapa?.
Seksi ini dikuasai siapa?.
Pekerjaan ini milik siapa?.
Pekerjaan ini dikuasai siapa?.
....sabtu merenung dan ceria, langit semesta bersenandung-
Harga itu....range
berpacu pada point adalah pada 1 lokasi atau wilayah ditentukan.
That price....range
based on the point is at 1 specified location or area
Ciri orang bertanggung jawab pada satu titik masalah :
menghubungi langsung pada orang yang bermasalah, bukan ke orang lain. kalau menyampaikan ke orang lain, itu namanya ????. Jawab sendiri ya jawabannya.
Bahan-Bahan :
1 ekor ayam kampung, potong 4 bagian
1 sdt garam
3 cm lengkuas, memarkan
3 batang serai, memarkan
3 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
90 ml santan instan
500 ml air
1sdt Royco Kaldu Ayam
100g cabai rawit merah, iris
2 sdm minyak, untuk menumis
Bumbu, haluskan
10butir bawang merah
10siung bawang putih
5cm kunyit
4cm jahe
2buah cabai merah keriting
2cm kencur
1sdm merica putih bubuk
1sdm ketumbar
2sdt garam
½sdt jintan bubuk
Cara membuat
1 Lumuri daging
ayam dengan garam.
2 Panaskan grill
pan yang sudah diolesi minyak, panggang daging ayam hingga
permukaannya kecokelatan dan setengah matang. Sisihkan.
3 Panaskan
minyak, tumis bumbu halus, lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan serai hingga
harum.
4 Tuang air dan
santan. Masak sambil diaduk hingga mendidih. Tambahkan Royco Kaldu Ayam, aduk.
5 Masukkan daging
ayam dan cabai rawit. Masak sambil sesekali diaduk hingga daging ayam empuk.
Angkat. Sajikan
https://www.masakapahariini.com/resep/resep-ayam-lodho/
https://www.masakapahariini.com/resep/resep-ayam-lodho/
Motivasi dan Profesional itu nyata bukan sekedar jargon dan jauh dari kepentingan dan sesuai pedoman.
Sesuatu yang alami itu indah, damai dan menantang bila dibandingkan sebuah kepura-puraan.
Sikap pantang menyerah itu pasti bahkan etos itu sudah dibentuk sejak awal.
the problem is not in mentality, but in your abilities and attitude, not a measure of my capacity to be compared.
You're bad.
-another-
Produk itu ada : barang atau jasa bagi Pemerintahan.
Jadi kalau saya lebih tertarik ke demikian karena endingnya adalah demikian, kualitas produknya, bukan ke cenderung proses layanannya. End Servicenya.
Kalau layanan dilayani oleh petugas yang baik, ramah, empati dsb pun, jika end servicesnya tidak berkualitas, apakah tetap "puas", tentu tidak khan?.
Itu persepsi saya ya.
Pemahaman "yang penting khan", hasilnya?.
Hasil yang mana?.
Khan saya sudah bilang, hasilnya "tidak sesuai".
Ah...itu khan mencari kesalahan?.
Kesalahan apa?. Saya mencari kesesuaian dalam meneliti dari suatu masalah, masalah publik.
Kalau soal uji pengaruh, apakah saya juga tidak bilang, itu mencari kesalahan?. Karena pengaruh dibuat sampel ke masing-masing responden yang isi pertanyaaanya juga "cenderung mencari kekeliruan, mencari kesesuaian antara realita dengan konsep, antara ide dengan realitas?.
Apakah itu bukan kesalahan juga?.
Bahkan dalam survei yang sifatnya uji pengaruh itu kalau dipahami, bukan asal contreng dalam mengisi lembar kuesioner baik online atau manualpun, sama.. ya sama tujuannya, hanya pendekatannya yang berbeda, kuanti atau kuali.
Jadi, mbok menghargai sajalah, itu penelitian dan penelitian itu oleh saya, sendiri lagi dengan sampel responden terpilih.
Beda tentunya kalau soal proyek yang ada agenda settingnya, agenda kebijakan.
Saya lebih ke "produk end user yang saya teliti dengan basis hulunya dulu bukan ke hilirnya" ternyata kecenderungan saya meneliti, bukan ke arah bagaimana layanan karena keramahan, kepuasan pelanggan karena sikap (social).
Sederhana saja, saya deskriptifkan.
Itu sajaa.....so simple gitulah....
Enggak saya bertele-tele dengan SmartPLS dari Prof. Imam Ghozali dan Creswell sebagai pedoman.
Saya ambil deskriftifnya Prof. Imam Ghozali dan Creswell...jadi itulah "kebenaran ilmiahnya" bukan kebenaran sejati,...uji soal kualitatif deskriftifnya saya dan bukan soal kuantitatifnya.
Jadi mbok yao, saya sudah 19 tahun berkecimpung soal administratif dan soal "cap atau stempel" yang menurut saya ada soal "konsep ketidakcermatan atau ketidaktelitian" yang membuat sesuatu menjadi :
1. Meragukan
2. Ketidaksesuaian
3. Potensi materi digugat
4. Produk yang penting
Just simple khan?.
Ya....
Dalam prakteknya, bisa tidak "nyaman" kalau bicara soal produk, dan saya base regelling dan bukan besichkingnya.
Background ilmu S-1 saya?.
Saya S-1 background Sarjana Teknik, yang dalam kurikulum 2000 saya, ada pelajaran Pengantar Ilmu Hukum, Hukum Agraria 1 s.d III , ada Amdal dan Penilaian Properti dll. Kalau saya dosen, mungkin bisa linier, saya PNS, bisa campuran dan campuran itu lebih baik menurut saya, S-1 Teknik, S-2 nya Hukum atau Ilmu Sosial dll
Dan saya ikut di beberapa seminar di bidang Akuntansi di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), FMI (forum manajemen Indonesia), Irmapa, GRC dan juga beberapa kali ikutan acara, Bapak Novri Susan , S.Sos, M.A, Phd dan Prof. Sugiyono secara webinar mengenai bagaimana kualitatif itu...demi menguatkan penelitian saya.
Duh.....
Attitude, duh....sebagai murid saya terapkan dan saya pegang pesan orang tua saya.
Masalah?.
Bukan masalah besar atau masalah kecil, dalam administrasi publik, yang jadi masalah adalah persoalan yang jadi masalah, karena mengatur soal publik. Jadi masalahnya terletak pada fundamental administrasinya, isinya dan tata caranya, sekali lagi bukan ukuran berapa size moneynya, tapi efeknya, nilai historinya dan base publiknya.
Tentu beda kalau itu soal besichking.
Kalau bisa diubah atau dibetulkan, kenapa tidak?.
Sekali lagi, kuncinya ada pada peralihan, emergency exit law nya .. ya.
Oke deh...
Apa beda antara Fakta ddnegan Kenyataan?
Fakta adalah : Fakta adalah segala hal yang bisa ditangkap oleh indra manusia berupa data dari keadaan nyata yang telah terbukti kebenarannya
kenyataan adalah Realitas atau kenyataan, dalam bahasa sehari-hari berarti "hal yang nyata; yang benar-benar ada"
Jadi apakah kenyataan merupakan fakta?.
Kondisi yang diharapkan : kecermatan atau ketelitian
Emergency exit law: peralihan, itu kunci jika implementasi ada jeda waktu, baik kewenangan, jabatan ataupun hal lain yang mengikutinya.
Pasal 16F
Pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran pajak, sepanjang tidak dapat menunjukkan bukti bahwa Pajak telah dibayar.
Penjelasan:
Sesuai dengan prinsip beban pembayaran pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah adalah pada pembeli atau konsumen barang atau penerima jasa. Oleh karena itu sudah seharusnya apabila pembeli atau konsumen barang dan penerima jasa bertanggung jawab renteng atas pembayaran pajak yang terutang apabilan ternyata bahwa pajak yang terutang tersebut tidak dapat ditagih kepada penjual atau pemberi jasa dan pembeli atau penerima jasa tidak dapat menunjukkan bukti telah melakukan pembayaran pajak kepada penjual atau pemberi jasa.
Sudahkah anda absensi?. Kalau dijawab 'sudah', tentu itu jawaban yang menyatakan ketidakhadiran.
Ini sudah berlaku umum, dan sering digunakan serta sering diucapkan,.
Kenapa bukan , menggunakan kata " Presensi"?.
Arti presensi adalah kehadiran.
Jadi pertanyaannya perlu diubah ya, Apakah sudah presensi?.
Jawabnya : sudah
Jadi kalau absensi, maka itu artinya tidak hadir atau ketidakhadiran.
Bingung karena kurang paham?.. Begini caranya.
Kalimat iklan yang baik....
Ora diajak dipanggil atau diperintah yo Menenglah nang kursi karo moco ayat kursi lungguh nang kursi lawas dan nonton Youtubenya yang baru live yaitu Close The Door dengan tamu Menko Marinves.
Jadi kalau ditanya, kok tidak kesana, yo bingung, lha ora ngerti ki.
"kekeliruan antar manusia terkait hubungan horisontal itu "dapat selesai' diperbaiki dengan maaf memaafkan, namun adanya kekeliruan terkait ketik mengetik, keputusan kebijakan atau hal terkait di dalamnya itu sulit (lama tidaknya waktu) dan tidak terkesan adanya saling memaafkan namun soal pembiaran atau apatis...ada istilah ah...yang penting khan......nah itu dia... (khan kepentingan..)."....
Merasa untuk Tetap Bahagia dalam kondisi ketidakpastioan itu dapat menjadi stabilitas kondisi kesehatan, terbukti bagi saya.
Reform dah penggunaan atas nama ( a. n)
Serius..... bosan.
Thursday, February 03, 2022
Mencari Artikel pada Jurnal
Mencari Artikel pada Jurnal, bukan mencari Jurnal, lalu mencaro artikel karena soal relevansi itu "agak sulit" dan tidak efektif.
Kalau mencari Jurnal, apakah dalam jurnal tersebut ada artikel yang terkait?.
Jurnal umumnya muncul dalam satuan bulan okelah. Kalau begitu, kalau tidak ada, maka dalam Jurnal A, akan mencari Jurnal B dalam series tertentu (volume I, II, III dst, terdiri atas bulan, tahùn) dan seterusnya.
Jadi, udahlah, bukan mencari Jurnal, tapi artikel dalam Jurnal...entah Jurnal A, Jurnal B atau Jurnal C dll
Apa sih arti Jurnal?.
Jurnal adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu.
Nah begitu khan?.
Tentu berbeda kalau mencari Buku?. Iya khan?.
Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan.
Lalu artikel itu apa?.merupakan suatu karya tulis yang ditulis secara lengkap. Tentu dengan format yang ditentukan.
Jadi, command is process and process is answer.
Nomor saya hanya di Nomor : 081535327473 dan 081558035995, selain nomor tersebut diatas, bukan nomor saya dan dipastikan bukan saya, jika ada pihak-pihak yang mengatasnamakan saya, mohon untuk menghubungi saya. Terima kasih.
Jika ada pihak-pihak yang mengatasnakan tersebut, untuk berhati-hati untuk dan atas kepentingan apapun.
Dengan demikian, jika ada hal kejadian tersebut, mohon bantuannya untuk menghubungi saya.
Eh.....berapa harga jas?.
Belum dilaporin...?.
Ungkap aja di PPS...
Ya, kalau diakumulasi dan pakaian itu sampai sekarang masih ada dan dipakai untuk aktivitassampai saat ini, itu merupakan harta lho di PPS...
Kecil sekali?.
Kalau 5 tahunan,misalnya?.
1 orang beli pakaian, sepatu, tas dll dengan anggaran : 3.000.000 setahunnya , kalau 5 tahun berarti ada 15.000.000
15.000.000 kalau di deklarasi dengan tarif 12% maka akan ketemu di angka 1.800.000, kalau ada sebanyak 1.000 maka akan ketemu 1.800.000.000, wuih banyak juga ya. Kalau ada 1 juta orang, maka akan ketemu 1.800.000.000.000, wuih ada 1,8 T dari pakaian saja.
Pohon hias yang mencapai puluhan juta?. Ya...
Ada yang mahal lho....
Mencari Artikel pada Jurnal, bukan mencari Jurnal, lalu mencaro artikel karena soal relevansi itu "agak sulit" dan tidak efektif.
Kalau mencari Jurnal, apakah dalam jurnal tersebut ada artikel yang terkait?.
Jurnal umumnya muncul dalam satuan bulan okelah. Kalau begitu, kalau tidak ada, maka dalam Jurnal A, akan mencari Jurnal B dalam series tertentu.
Jadi, udahlah, bukan mencari Jurnal, tapi artikel dalam Jurnal...entah Jurnal A, Jurnal B atqu Jurnal C dll
Apa sih arti Jurnal?.
Jurnal adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam satu bidang ilmu tertentu.
Nah begitu khan?.
Tentu berbeda kalau mencari Buku?. Iya khan?.
Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan.
Lalu artikel itu apa?.merupakan suatu karya tulis yang ditulis secara lengkap. Tentu dengan format yang ditentukan.
Jadi, command is process and process is answer.
Rumit juga nih....konversi SSL (*.pem to *.p12 or *.pfx...etc)
Mending,, "sign"...scan...create and modify di Adobe...?.
Sama enggak sih?.
Menurutku sih sama kedudukannya hanya metode yang berbeda.
Watuk itu bisa disembuhkan dan ada obatnya, kalau watak?.
kalau watak?, Watak adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya (para ahli).
Watak manusia adalah karakter bawaan dari lahir.
"Orang hanya bisa mengevaluasi diri sendiri di masa lalu di masa kini dan merencanakan untuk masa depan, karena esok hari tidak ada yang tahu kecuali rencana itu sendiri dan Allah SWT"...quote this day.
Yang tidak itu adalah selalu terjebak atau terlena dimasa lalu, karena itu tinggal kenangan baik manis atau pahit.