Teori administrasi publik telah berkembang dalam beberapa fase atau aliran pemikiran yang mencerminkan perubahan paradigma dalam cara administrasi publik dipahami dan dilaksanakan. Berikut adalah urutan perkembangan teori administrasi publik beserta posisi teori ambiguitas Matland :
Urutan Teori Administrasi Publik
-
Teori Klasik Administrasi Publik (1880-an – 1930-an)
- Tokoh: Woodrow Wilson, Max Weber, Frederick Taylor, Henri Fayol
- Fokus: Efisiensi, rasionalitas, birokrasi, dan prinsip-prinsip organisasi.
- Contoh Konsep: Pembagian kerja, hirarki, otoritas formal.
-
Administrasi Publik sebagai Ilmu Manajemen (1930-an – 1950-an)
- Tokoh: Luther Gulick, Lyndall Urwick
- Fokus: Fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, staffing, directing (POSDCORB).
- Kritik: Terlalu menekankan efisiensi tanpa mempertimbangkan aspek sosial.
-
Administrasi Publik Perilaku (1940-an – 1960-an)
- Tokoh: Herbert Simon, Chester Barnard
- Fokus: Pengambilan keputusan, perilaku manusia dalam organisasi, rasionalitas terbatas.
- Kontribusi: Administrasi dipandang sebagai proses yang dinamis.
-
Administrasi Publik Baru (1960-an – 1970-an)
- Tokoh: Dwight Waldo, Frank Marini
- Fokus: Kepekaan sosial, nilai-nilai keadilan, dan tanggung jawab terhadap masyarakat.
- Kritik: Menekankan pada keadilan sosial daripada efisiensi.
-
Manajemen Publik Baru (1980-an – 1990-an)
- Tokoh: Christopher Hood, Osborne & Gaebler
- Fokus: Reformasi manajemen, pendekatan pasar, efisiensi, dan akuntabilitas.
- Contoh Konsep: Privatisasi, kontrak layanan, desentralisasi.
-
Pasca Manajemen Publik Baru (2000-an ke atas)
- Fokus: Kolaborasi antar organisasi, tata kelola yang baik, dan manajemen berbasis hasil.
- Konsep Baru: Governance, e-governance, administrasi berbasis teknologi.
-
Teori Ambiguitas dan Konflik (1990-an)
- Tokoh: Richard E. Matland
- Fokus: Implementasi kebijakan publik yang dipengaruhi oleh tingkat ambiguitas (ambiguitas) dan konflik (conflict).
- Posisi: Teori ini muncul di era setelah New Public Management , sebagai bagian dari pendekatan implementasi kebijakan yang lebih kompleks.
- Kontribusi: Memberikan kerangka untuk memahami bagaimana kebijakan diterapkan dalam kondisi nyata dengan tingkat ambiguitas dan konflik yang berbeda.
-
Manajemen Nilai Publik (2000-an ke atas)
- Tokoh: Mark H. Moore
- Fokus: Penciptaan nilai publik, kolaborasi multisektor, dan pemberdayaan masyarakat.
Posisi Teori Ambiguitas Matland
- Teori ambiguitas Matland berada di fase pasca-New Public Management, sekitar 1990-an.
- Posisi teori ini dalam hierarki teori administrasi publik adalah sebagai teori implementasi kebijakan, yang merupakan bagian penting dari administrasi publik kontemporer.
- Teori ini digunakan untuk menjelaskan gap antara perumusan dan implementasi kebijakan, terutama dalam situasi dengan tingkat ketidakpastian (ambiguity) dan konflik yang tinggi.
Kesimpulan
Dalam urutan teori administrasi publik, teori ambiguitas Matland menempati posisi setelah New Public Management, sebagai bagian dari pendekatan implementasi kebijakan modern. Teori ini berkontribusi untuk menjelaskan tantangan praktis dalam menerapkan kebijakan publik, sehingga relevan dalam konteks administrasi publik masa kini.
No comments:
Post a Comment